Mungkin bagi beberapa orang mudah saja mengontrol emosi, mudah saja untuk bersikap bodo amat, dan bersikap acuh tak acuh. Tapi pada kenyataannya ada-ada saja orang yang dimana mereka memang karakternya sangat pemikir. Dimana mereka selalu merasa khawatir, apakah kata-katanya menyakiti orang tersebut. Apakah sikapnya tadi membuat orang tersinggung atau enggak. Apakah dia sudah berlebihan atau tidak. Ada-ada saja yang dipikirkan oleh mereka. Sehingga susah sekali untuk bersikap bodo amat. Susah untuk bersikap acuh tak acuh.
Tidak Semua Orang Memiliki Besar Kapasitas Seperti Kita
Jadi tidak selamanya apa yang kita pikirkan ini mudah, itu juga mudah bagi orang lain. Tidak selamanya yang kita pikirkan sulit, itu sulit bagi orang lain. Karena mudah dan sulit itu relatif. Tergantung dari sudut pandang kalian. Jika saat kalian merasa itu mudah, bukan berarti itu mudah juga bagi orang lain. Begitu pun sebaliknya. Jika merasa oh begitu aja, itu adalah untuk kita. Jangan paksakan orang untuk berpikir dan merasakan hal yang sama. Kita harus ingat, mereka bukan kita, sehingga belum tentu apa yang mereka rasakan sama seperti kita.
Jadi kita harus belajar memahami orang lain juga. Ada beberapa hal yang di orang lain perlu waktu untuk menyesuaikannya. Ada beberapa orang membutuhkan latihan berkali-kali untuk bisa menyesuaikan dengan keadaan atau situasi tersebut. Jadi kita harus memahami itu. Kita harus memahami juga bahwa orang lain juga membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan mengerti. Kita pasti tidak ingin orang lain memperlakukan kita seperti menekan kita harus bisa segala hal.
Seperti memaksa kita harus bisa. Kita juga membutuhkan waktu untuk beradaptasi untuk beberapa hal. Tidak ada yang instan. Jadi jika tahu bagaimana rasanya ditekan, bagaimana dikejar akan sesuatu yang kita sendiri membutuhkan waktu untuk memproses. Dan itu rasanya tidak enak. Jika kita sudah tahu rasanya tidak enak. Ya mulai lah dari sekarang untuk tidak melakukan itu kepada orang lain. Belajar dari mempraktekan ke diri sendiri dulu.