Banyak orang yang terlalu egois dan gengsi untuk mengatakan terima kasih, maaf, permisi, silahkan, dan mengatakan salam. Padahal kita sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan orang lain. Kata-kata tersebut adalah sangat penting untuk menjaga hubungan baik antar satu sama lain. Dan mungkin itu kata-kata yang paling sering kita gunakan. Sehingga sejak di sekolah dasar, guru selalu mengajarkan paling pertama adalah rasa sopan. Sopan santun kepada siapa pun, terutama kepada orang yang lebih tua.
Ajarkan Budi Pekerti Dan Sopan Santun Kepada Anak Sedini Mungkin
Penting sekali dalam mengajarkan anak sopan santun. Ajarkan sopan santun kepada anak sedari kecil. Karena di usia balitanya sampai masa pertumbuhannya itu adalah momen penting dalam mengajarkan anak sopan santun. Karena diumur pertumbuhannya dia mulai belajar banyak hal. Dari cara berbicara, berjalan, merangkap, merangkap, dan belajar menirukan orang di sekitarnya. Jadi sebagai orang tua dan orang yang berada di sekitarnya perlu memberikan contoh yang baik, ajarkan sopan santun, sehingga iya pun bisa menirukan hal baik dari orang sekitarnya. Dan itu yang akan dia lakukan berulang-ulang.
Masa pertumbuhan anak adalah masa dimana ia mulai membuat dan membangun karakternya. Jadi jika hal yang terjadi di sekitarnya tidak baik, dia pun bisa tumbuh dengan karakter yang buruk. Dan jika ia tumbuh di lingkungan yang baik, dia juga akan menjadi karakter yang baik. Sehingga di sekolah dasar, adalah masa-masa dimana sangat ditekankan pelajaran budi pekerti. Karena di sini masa dia akan mengingat dan menirukan hal tersebut.
Belajar sopan tidak hanya pada orang yang dia kenal atau orang yang lebih tua, tapi kepada seluruhnya, baik sebaya dengannya atau lebih muda darinya. Ajarkan untuk mengatakan terima kasih, minta maaf, minta tolong, permisi. Dan ajarkan dia tidak hanya berkata, tapi benar-benar menyerapinya, Tidak hanya mengatakan terima kasih karena harus, tapi ajarkan dia memiliki rasa terima kasih dari dalam dirinya, maaf yang tidak hanya kata-kata. Tapi dia sadar akan kesalahannya sehingga dia berani meminta maaf.