Tidak ada usia pasti di mana semua lansia mulai mengalami kondisi yang umumnya disebut “ompong” atau kehilangan gigi. Kehilangan gigi pada lansia bisa terjadi pada berbagai usia, tergantung pada sejumlah faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan gusi seseorang. Namun, umumnya, lansia lebih rentan mengalami kehilangan gigi dibandingkan dengan orang yang lebih muda.
Proses kehilangan gigi pada lansia bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:
1. Penyakit Gusi:
Penyakit gusi seperti gingivitis (radang gusi) dan periodontitis (radang jaringan penyangga gigi) merupakan penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa dan lansia. Jika penyakit gusi tidak diobati atau dikelola dengan baik, dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan penyangga gigi dan akhirnya gigi menjadi goyah dan tanggal.
2. Karies Gigi yang Tidak Diobati:
Karies gigi yang tidak diobati atau tidak diatasi dengan baik juga merupakan penyebab umum kehilangan gigi pada lansia. Infeksi yang berasal dari karies gigi dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya, termasuk gusi dan tulang, yang kemudian dapat mengakibatkan gigi tanggal.
3. Kesehatan Umum yang Buruk:
Penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau osteoporosis dapat memengaruhi kesehatan gusi dan gigi seseorang. Perawatan kesehatan yang tidak memadai atau kurangnya kontrol terhadap penyakit-penyakit tersebut dapat meningkatkan risiko kehilangan gigi pada lansia.
4. Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebihan:
Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan telah terkait dengan peningkatan risiko penyakit gusi dan kehilangan gigi. Zat-zat berbahaya dalam rokok dan alkohol dapat merusak jaringan gusi dan mengganggu proses penyembuhan.
5. Faktor Genetik:
Faktor genetik juga dapat memengaruhi kekuatan dan kesehatan gigi seseorang. Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami masalah gigi dan gusi yang dapat meningkatkan risiko kehilangan gigi pada usia yang lebih muda.
6. Kualitas Perawatan Gigi:
Perawatan gigi yang kurang baik, termasuk kurangnya kebersihan mulut, kurangnya kunjungan ke dokter gigi secara teratur, dan penggunaan teknik menyikat gigi yang tidak benar, dapat meningkatkan risiko kehilangan gigi pada lansia.
Meskipun kehilangan gigi pada lansia tidak dapat dihindari sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan risiko dan menjaga kesehatan gigi dan gusi. Ini termasuk menjaga kebersihan mulut yang baik dengan menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, dan berkumur dengan air antiseptik. Penting juga untuk mengunjungi dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan dan perawatan gigi yang rutin.
Kehilangan gigi pada lansia dapat memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup mereka, termasuk kesulitan dalam mengunyah makanan, masalah pencernaan, dan penurunan kepercayaan diri. Oleh karena itu, penting untuk memberikan perhatian khusus pada kesehatan gigi dan gusi pada usia lanjut, sehingga lansia dapat tetap menikmati gaya hidup yang aktif dan sehat.