Penurunan nafsu makan yang drastis selama kemoterapi dapat disebabkan oleh berbagai faktor fisik dan psikologis. Kemoterapi merupakan pengobatan yang kuat yang ditujukan untuk menghancurkan sel-sel kanker, tetapi sayangnya, selain sel-sel kanker, kemoterapi juga dapat memengaruhi sel-sel sehat dalam tubuh, termasuk sel-sel yang bertanggung jawab atas nafsu makan. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa nafsu makan menurun selama kemoterapi:
1. Efek Samping Kemoterapi:
Kemoterapi dapat menyebabkan sejumlah efek samping yang merugikan, termasuk mual dan muntah, rasa tidak enak di mulut (disebut disgeusia), perubahan selera makan, dan perubahan dalam cara tubuh mencerna makanan. Efek samping ini secara langsung dapat menyebabkan penurunan nafsu makan.
2. Perubahan Selera Makan:
Kemoterapi dapat menyebabkan perubahan dalam citarasa dan bau makanan. Makanan yang dulu disukai mungkin tidak lagi memiliki rasa yang sama, atau bahkan bisa terasa hambar atau pahit. Perubahan ini dapat mengurangi minat untuk makan.
3. Gangguan Saluran Pencernaan:
Beberapa jenis kemoterapi dapat merusak sel-sel di saluran pencernaan, menyebabkan mukositis atau inflamasi pada selaput lendir di dalam mulut dan tenggorokan. Hal ini dapat membuat makanan terasa tidak nyaman atau menyakitkan, sehingga menurunkan keinginan untuk makan.
4. Nyeri dan Kebotakan:
Pasien kemoterapi sering mengalami nyeri sebagai akibat dari efek samping pengobatan atau sebagai gejala dari penyakit kanker itu sendiri. Nyeri ini dapat mengganggu proses makan dan mengurangi nafsu makan.
5. Mual dan Muntah:
Efek samping paling umum dari kemoterapi adalah mual dan muntah. Kondisi ini dapat membuat sulit untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup dan menciptakan asosiasi negatif antara makanan dengan perasaan mual.
6. Kelelahan:
Kemoterapi dapat menyebabkan kelelahan fisik yang luar biasa. Pasien yang merasa sangat lelah mungkin tidak memiliki energi untuk makan atau bahkan untuk menyiapkan makanan.
7. Stres dan Kecemasan:
Proses pengobatan kanker sendiri dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang dapat mempengaruhi nafsu makan. Selain itu, kecemasan yang berkaitan dengan efek samping kemoterapi atau prospek perawatan jangka panjang juga dapat memainkan peran penting dalam menurunkan nafsu makan.