Rasanya Jika Bertemu Dengan Orang Yang Sefrekuensi Dengan Kita

Menjadi Netizen Yang Berakhlak Dan Bijak Dalam Menerima Informasi

Sebelum anda membenci atau menyukai seseorang, pastikan itu karena penilaian dari anda. Dari kacamata anda. Bukan dari apa kata orang. Karena jika rasa benci dan suka datang dari omongan orang, apa kata orang. Hanya akan membuat penyesalan di akhirnya. Karena anda gegabah, menerima informasi secara mentah-mentah tanpa memastikannya dulu. Jangan sampai nilai orang, citra orang rusak di pandangan anda, karena issue yang tidak jelas, dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya.

Menjadi Netizen Yang Berakhlak Dan Bijak Dalam Menerima Informasi

Kadang rasanya sedih, jika ada orang yang berusaha menjatuhkan seseorang untuk bisa mendapatkan perhatian, atau pengakuan orang lain. Sehingga menjatuhkan dengan cara apa saja. Baik dari mengumbar aib orang tersebut, kekurangan orang tersebut, kelemahan orang tersebut. Bahkan jika mereka tidak memiliki sesuatu untuk dijadikan bahan, mereka malah membuat sesuatu yang tidak benar. Dan itu yang paling bahaya. Dan ini sangat menyedihkan. Segitunya seseorang ingin dianggap sampai harus membuat kotor nama orang lain. Tanpa berpikir perasaan orang itu. Apa dampak pada orang itu. Mungkin dipikir toh pernyataan ini hanya akan berputar di sini-sini saja.

Mulut orang kita tidak pernah tahu. Bisa saja sampai dimana-mana, dengan ada tambahan bumbunya pula. Dan anda tidak tahu apa dampak pada orang tersebut. Apa anda pernah berpikir, bagaimana perasaannya, bagaimana pandangan orang terhadap dirinya setelah mendengar issue tesebut. Dampak di mental dan karirnya. Orang pasti tidak memikirkan itu. Karena semua itu telah ditutupi dengan keinginan untuk dianggap dan dipandang. Dan kita sebagai netizen, juga harus memakai otak kita, akal sehat kita. Sehingga tidak sembarang menerima informasi yang beredar. Jangan termakan omongan orang. Semua pernyataan harus ada buktinya.

Apalagi jika suatu pernyataan yang negatif. Jika ada rumor negatif soal seseorang ya jangan mudah percaya, kecuali ada disertakan bukti, atau ada pengakuan dari orang yang bersangkutan. Selama anda tidak mendengar atau melihatnuya secara langsung, janganlah dengan mudah mempercayai omongan orang. Jadilah bijak dalam memfilter infomasi.